Sabtu, 04 April 2009

emansipasi pria

Seorang lelaki berdoa: "Oh Tuhan, saya tidak terima. Saya bekerja begitu keras di kantor, sementara istri saya enak-enakan di rumah. Saya ingin memberinyapelajaran, tolonglah ubahlah saya menjadi istri dan ia menjadi suami."

Tuhan merasa simpati dan mengabulkan doanya. Keesokan paginya, lelaki yang telah berubah wujud menjadi istri tersebut, terbangun dan cepat-cepat ke dapurmenyiapkan sarapan. Kemudian membangunkan kedua anaknya untuk bersiap-siap ke sekolah.

Kemudian ia mengumpulkan dan memasukkan baju-baju kotor ke dalam mesin cuci. Setelah suami dan anak pertamanya berangkat, ia mengantar anaknya yang kecil ke sekolah taman kanak-kanak.

Pulang dari sekolah TK, ia mampir ke pasar untuk belanja. Sesampainya di rumah, setelah menolong anaknya ganti baju, ia menjemur pakaian dan kemudian memasak untuk makan siang.

Selesai memasak, ia mencuci piring-piring bekas makan pagi dan peralatan yang telah dipakai memasak. Begitu anaknya yang pertama pulang, ia makan siang bersama kedua anaknya.

Tiba-tiba ia teringat ini hari terakhir membayar listrik dan telepon. Disuruhnya kedua anaknya untuk tidur siang dan cepat-cepat ia pergi ke bank terdekat untuk membayar tagihan tersebut.

Pulang dari bank ia menyetrika baju sambil nonton televisi. Sore harinya ia menyiram tanaman di halaman, kemudian memandikan anak-anak. Setelah itu membantu mereka belajar dan mengerjakan PR. Jam sembilan malam ia sangat kelelahan dan tidur terlelap. Tentu masih ada'pekerjaan- pekerjaan kecil lainnya' yang harus dikerjakan.

Dua hari menjalani peran sebagai istri ia tak tahan lagi. Sekali lagi ia berdoa, "Ya Tuhan, ampuni aku. Ternyata aku salah. Aku tak kuat lagi menjalani peran sebagai istri. Tolong kembalikan aku menjadi suami lagi."

Tuhan menjawab:
"Bisa saja. Tapi kamu harus menunggu sembilan bulan, karena saat ini kamu sedang hamil."

hhahaaa.....

11 komentar:

  1. hhahaha... baguuss nii artikel.. gwe kira paan.. hhe..

    tapi bisa diambil good pointnya lhaa, bersyukur akan apa yang udah Tuhan kasih n' anugrahkan ke kita, dalam hal ini menjadi seorang pria ataupun wanita..
    keduanya memang memiliki ketidaksempurnaan, tapi diatas semuanyaa itu pria dan wanita punya kelebihan masing2, setiap individu pun berbeda karakternya..

    so, bersyukurlahh kita diciptakan sebagai manusia, entah pria atau wanita, percayaa dehh Tuhan punya rencana yang terindah buat hidup kitaa..

    GBu

    BalasHapus
  2. nih artikel ada" aj deh...

    bersyukur para wanita...

    kasihan deh loh para pria...

    hehehe... peace..

    BalasHapus
  3. bwt para laki.. baca berulang-ulang ye tuh artikel...

    BalasHapus
  4. prihatin ya gw sm tgs lu ini..
    3000 komen???

    mimpi x yee....

    BalasHapus
  5. slm ye bwt dosen lu yg ngasi tgs kyk gini... hhehe...

    BalasHapus